KARAWANG | ONEDIGINEWS. COM | Banyaknya pertunjukan kesenian yang digelar menjadikan Kabupaten Karawang mendapat predikat sebagai salah satu Kabupaten/Kota kreatif di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang, Jaeni yang didampingi oleh Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Fazrian Wardani, pada Kamis ( 2/1/2024) lalu.
“Adapun pertunjukan yang sering digelar yaitu, topeng banjet, tari jaipong ketuk tiga, wayang golek dan masih banyak yang lainnya,” ungkap Jaeni.
” pencapaian yang telah diraih Kabupaten Karawang tersebut berkat berkerja sama yang dilakukan Disparbud Kabupaten Karawang bersama Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf),” imbuhnya.
Ironisnya, ditengah-tengah capaian yang membanggakan tersebut, Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Karawang justru malah diterpa isue miring. Dimana seluruh pengurusnya dikabarkan telah mengundurkan diri.
Ketua Komite Ekraf Kabupaten Karawang Rahmat Wiguna ketika coba dikonfirmasi melalui pesan whatsappnya, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Ekraf Kabupaten Karawang, Asep R Sundapura membenarkan ada sejumlah pengurus Komite Ekraf yang telah mengundurkan diri. Namun ia mengaku tidak tahu apa alasan para pengurus ekraf tersebut mengundurkan diri.
” iya betul, ada beberapa pengurus komite yang mundur. Yang memutuskan keluar dengan alasan yang berbeda-beda. Kalau alasan saya pribadi untuk lebih fokus pada sasaran pengembangan Ekraf secara kultural dan handle organisasi saya yang lainnya seperti Karawang Heritage dan Karawang Creative City Network, yang lebih membutuhkan perhatian saya sebagai founder-nya,” jelas Asep gamblang.
Terkait isue adanya ketidakcocokan para pengurus dengan Ketua Ekraf ?, Ia mengatakan, jika sejak dirinya mundur dari kepengurusan Komite Ekraf, tidak pernah mendengar kabar apapun lagi terkait Ekraf.
” kalau buat saya pribadi bukan. kalau yang lainnya tidak tau. Setelah saya mundur, saya tidak dengar info apapun tentang ekraf,” ujarnya.
Senada dengan Asep R Sundapura, Kepala Disparbud Kabupaten Karawang, Jaeni juga membantah Komite Ekraf telah bubar. Dan membenarkan terkait beberapa pengurus yang telah mengajukan pengunduran diri di kepengurusan ekraf.
“terkait permasalahan ditubuh Ekraf, itu adalah urusan internal mereka,” kata Jaeni.
“Adapun konfilk yang terjadi memang sudah lama, tapi kalau bubar tidak. Hanya karena mereka punya aturan (AD ART) organisasi sendiri, Disparbud sebagai pembina hanya bisa memberikan nasihat dan arahan.Tidak bisa ikut campur terlalu dalam,” jelasnya lagi.
Ia pun menegaskan, Ketua Ekraf saat ini sedang melakukan pendekatan internal agar bisa mendapatkan titik temu. Kalau memang kemudian tidak bisa dilakukan perbaikan terkait kepengurusan Komite Ekraf, maka bukan tidak mungkin akan ada Rapat Pleno untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa.
“Hanya saja ketua Ekraf inginnya elegan tidak serta merta dan tidak mau dianggap otoriter. Dan ketua ekraf bagi saya, sudah sangat bijak. Dalam arti, kalau pun harus ada keputusan yang nanti akan diambil langkahnya, biar ada dasar yang realita dulu. Kalau ketua Ekraf prinsipnya begitu, ” ulas Jaeni.
Menurutnya, Disparbud sangat terbantu dengan adanya Ekraf, dimana Karawang mendapatkan predikat Kabupaten/Kota kreatif nasional tahun 2024.
“Dan untuk mendapatkan predikat ini kan tidak mudah, makanya kami sangat terbantu oleh adanya Komite Ekraf ini,” pungkasnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi