KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kabar tak sedap kembali terdengar dari dunia pendidikan di Kabupaten Karawang. Seorang pegawai Tata Usaha (TU) diduga telah meminta uang sejumlah Rp. 15000 kepada siswa yang hendak mendaftar Program Beasiswa Karawang Cerdas (Kacer).
Padahal, program Karawang Cerdas adalah Program unggulan Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna dan Wakil Bupati Karawang, Aep Saepulloh yang masuk kedalam RPJMD Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dibidang Pendidikan.
Dari informasi yang diterima redaksi, siswa SMAN 5 Karawang yang ingin mendaftar sebagai calon penerima beasiswa Karawang Cerdas di sekolah tersebut diharuskan membayar Rp. 15000, sebagai pendaftaran kepada Pegawai Tata Usaha salah satu sekolah Negeri favorit tersebut.
“Dipinta uang sebesar Rp 15.000 bagi siswa yang mau daftar beasiswa Karawang Cerdas (Kacer),” kata salah satu orangtua siswa yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Sementara itu saat dikonfirmasi awak media, Senin (30/10/2023), Riki selaku pegawai TU SMAN 5 Karawang yang mengelola program beasiswa Karawang Cerdas membenarkan jika dirinya telah meminta uang Rp. 15000 kepada siswa yang mendaftar.
Ia mengaku bahwa uang itu digunakannya untuk biaya operasional pengiriman berkas pendaftaran Karawang Cerdas ke kantor POS.
“Iya jadi uang Rp 15.000 itu bukan untuk sekolah maupun pribadi saya, tapi untuk biaya pengiriman ke Kantor POS, karena pengiriman berkas calon penerima beasiswa Karawang Cerdas sekarang harus dikirim melalui Kantor POS,” akunya.
Dia juga menjelaskan bahwa pihak sekolah hanya berinisiatif melakukan kolektif bagi siswa yang mengumpulkan berkas di sekolah.
“Kita tidak memaksa semua pengurusan berkas harus sama sekolah dikolektifin, kita juga menawarkan kalau mau diurus sendiri sama siswa juga bisa kok ” terangnya.
Sampai saat ini, kata dia baru hanya ada 80-an siswa yang mendaftarkan berkasnya melalui kolektif pihak sekolah.
“Belum semua kok, yang daftar baru ada 80 an siswa yang diurus berkasnya sama sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 5 Karawang, Suwandi ketika dikonfirmasi terpisah mengungkapkan jika dirinya baru mengetahui jika ada informasi soal uang pendaftaran Rp. 15000 disekolahnya bagi siswa yang mendaftar Program Karawang Cerdas.
Setelah bertemu dengan Riki pegawai TU-nya, Suwandi pun memahami mengapa ada uang Rp. 15000 yang harus dikeluarkan oleh siswa.
“Jadi gini sekarang itu ada teknis baru terkait Karawang Cerdas ini dan mekanisme barunya itu, berkas pendaftaran harus dikirimkan melalui Kantor POS. Dan dibutuhkan juga perangko (materai) selain untuk biaya kirim di Kantor POS ,” jelasnya.
Namun demikian, agar tidak menjadi permasalahan besar, lanjut Suwandi, ia pun meminta kepada Riki untuk tidak meminta ongkos sepeser pun kepada siswa.
“Jangan ada uang sepeserpun, sekarang gini aja,berkas dikumpulkan, biar nanti anak-anak (siswa) yang mengkoordinir dan perwakilan siswa yang ngeposkannya,” kata Suwandi.
” Inikan inisiatif dari sekolah di kolektif biar anak gak usah keluar…masa 80 anak ke kantor pos semua. Tapi kalau begini nanti image sekolah jadi jelek. Mangkanya saya katakan kepada Riki, jangan mengkoordinir masalah uang, sekarang mah dikumpulkan berkasnya dan nanti biar anak-anak (siswa) bayar sendiri -sendiri, dan itu bukan potongan pembayarannya juga belum,” pungkasnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi