spot_img
26.8 C
Jakarta
Selasa, Agustus 26, 2025

27 Sekolah Diduga Terafiliasi Khilafatul Muslimin, Kesbangpol Bentuk Tim Penanganan Konflik Sosial

KARAWANG – ONEDIGINEWS.COM  – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Karawang berhasil menangkap Pimpinan Khilafatul Muslimin wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang (Purwasuka) dan pimpinan cabang Karawang.

Terungkap jika paham kelompok radikal yang eksis menggaet simpatisan dengan konvoi membawa pesan khilafah ini juga diduga sudah mulai masuk ke sekolah – sekolah.

Penyebaran paham anti Pancasila di tengah – tengah masyarakat ini tentunya menjadi ancaman serius, khususnya di Kabupaten Karawang.

Terlebih menurut informasi yang berhasil dihimpun Polres Karawang, saat ini sudah ada 27 sekolah yang diduga terafiliasi dengan gerakan Khilafatul Muslimin.

Baca Juga  Dinilai Bangun Opini Liar, Miftahul Jannah Terancam di Laporkan Balik, Etika Pengacara Jadi Sorotan

“Saya mendapat informasi dari Polres Karawang, kemudian langkah selanjutnya tentu Kesbangpol akan lakukan pembinaan terhadap 27 sekolah tersebut,” ujar Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Karawang, Sujana Ruswana, Jumat (10/6/2022).

Untuk mencegah dan mengantisipasi masifnya penyebaran paham radikal ini, diungkapkan Sujana, pihaknya akan membentuk Tim Penangan Konflik Sosial yang terdiri dari Polres, Kejari, Kemenag, MUI, FKUB, serta melibatkan Disdikpora Kabupaten Karawang, dalam melakukan pembinaan terhadap 27 Sekolah yang diduga terafiliasi dengan paham Khilafah.

“Sekarang kan Pimpinannya sudah ditangkap. Tinggal dibina dengan penguatan ideologi Pancasila, jika sekolah masih saja terindikasi tetap mempertahankan paham Khilafah ya tentu berbahaya dan tidak boleh ada,” tegasnya.

Baca Juga  MJ Meradang, Tak Mau Disebut Tebar Opini Liar, Kuasa Hukum Ungkap Soal Bukti-bukti

Kembali diungkapkannya, keberadaan Khilafatul Muslimin di Kabupaten Karawang, ternyata sudah membentuk Sekretariat yang berada di Desa Jomin, Kecamatan Kota Baru. Meski kelompok radikal ini dikenal dengan gaya non kekerasan, tetapi tidak menutup kemungkinan melakukan propaganda aksi teror pelaku tunggal.

“Hasil penggrebekan pihak Polres saja, itu sampai ada buku-buku ISIS, bahkan jemparing anak panah,” pungkasnya. (Nina).

BERITA LAINNYA

NASIONAL

PERISTIWA

- Advertisement -spot_img

TRENDING NEWS

HUKUM & KRIMINAL

POLITIK

BERITA POPULER

HUKUM & KRIMINAL

DAERAH

error: Content is protected !!