Karawang, Onediginews.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang, Rabu (3/11/2021) menggelar kajian tentang penyusunan Pemetaan Potensi Pengembangan Kawasan Pariwisata Tematik Tahun Anggaran 2021, bertempat di Aula Bappeda, Gedung Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Yudi Yudiawan, serta perwakilan dinas terkait. Forum Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) se – Kabupaten Karawang, Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia (Aspperwi), Kelompok Kerja Daerah Wisata (Pokdarwis), dan International Business Association Karawang. Dan tim ahli dari Universitas Trisakti, yang dipimpin oleh Dr. Myrza Rahmanita.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa masukan disampaikan oleh para pelaku usaha dunia wisata.
Salah satunya, Ade Wahyu, praktisi Kepariwisataan mempertanyakan 7 destinasi wisata prioritas yang ditunjuk pemerintah daerah Kabupaten Karawang. Karena jika pemerintah bekerja tanpa menggunakan data yang valid, tentu nantinya hanya akan membuang- buang anggaran saja.
“Artinya, masih banyak potensi wisata didaerah yang bisa dikembangkan, saya minta datanya kalau bisa diperbaiki lagi,” ucapnya.
Ia pun menyinggung soal Tugu Proklamasi Rengasdengklok, yang menurutnya bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata Nasional.
“Mohon potensi Rengasdengklok ini dikembangkan, termasuk juga Candi Jiwa,, termasuk juga destinasi wisata yang saya kembangkan didesa saya, yaitu desa wisata Kampung Mangga dan Kebun Jatipala, yang letaknya di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Perwakilan Aspperwi Kabupaten Karawang, Syuhada Wisastra menyinggung soal paket – paket wisata yang belum ada di Kabupaten Karawang. Yakni, paket Wisata Karawang.
Pasalnya, destinasi Wisata yang ada di Kabupaten Karawang belum didukung secara maksimal baik dari segi sarana prasarana dan infrastrukturnya.
“Kami berharap hal – hal tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah, agar kami bisa membuat paket wisata yang memuaskan bagi pelanggan kami,” keluhnya.
Ia juga meminta agar ada pemutusan birokrasi retribusi yang selama ini sampai berlapis – lapis hanya untuk mengunjungi satu tempat wisata saja. Karena hal itu tentu merugikan para pelaku usaha wisata karena harus mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit
” kalau bisa pemerintah juga mempersempit pungutan atau retribusi untuk masuk ke tempat wisata di Karawang, agar kami juga bisa nyaman berusaha,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Yudi Yudiawan menerangkan Destinasi wisata di Kabupaten Karawang tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya dukungan dari dinas atau stake holder terkait.
Karenanya, Ia berharap, semua dinas terkait dapat bekerja bersama – sama membangun dan mengembangkan potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Karawang, sehingga menurutnya, dapat meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) dan memajukan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Dan dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Trisakti, Yudi berharap dapat membantu mengembangkan kawasan pariwisata di Kabupaten Karawang, seperti yang dilakukan di daerah – daerah lain, yang menjadi terkenal daerah wisatanya.
Berikut beberapa Potensi Pengembangan Destinasi Wisata hasil kajian dari Tim Ahli Universitas Trisakti yang dibagi kedalam beberapa kelompok, diantaranya adalah :
1. Wisata Air dan Pantai : Tangkolak, Pantai Sedari, Pulau Putri, Pasir Putih, Pelangi dan Cipule.
2. Wisata Sejarah dan Heritage : Bendungan Walahar, Rumah Djiaw Ki Song, Medical Tourism, Monumen Rawagede
3. Ecotourism : Curug Cigentis, Curug Bandung, Puncak Sempur, Puncak Pinus, Gua Dayeh.
4. Wisata Belanja dan Kuliner : Kampung Boneka, Kampung Bandeng, Kampung Pindang, Batik Karawang.
5. Wisata Edukasi : Kawasan Industri KIIC, Mitra dan Surya Cipta.
6. Wisata Potensi Lain : Jembatan Gantung, Bantaran Citarum dan Irigasi.
Destinasi Wisata tersebut tersebar di 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, yaitu, Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Rengasdengklok, Cilamaya Kulon, Lemah Abang, Telukjambe Timur dan Pangkalan. (Red)
