KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Seorang pasien bernama Angga (38 thn) disalah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Karawang, Jawa Barat diduga ditahan atau belum bisa pulang kerumahnya karena tidak mampu membayar tagihan pihak rumah sakit.
Angga yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online (Ojol) ini dirawat rumah sakit selama satu hari dikarenakan menderita sakit asma. Dan sudah hampir dua hari belum diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit Fikri Medika, karena belum menyelesaikan biaya pengobatan dirinya.
Sontak apa yang menimpa Angga pun mengundang simpati sesama rekan ojol yang tergabung dalam Ormas Perjuangan Ojek Online Karawang dan juga Anggota DPRD Kabupaten Karawang Komisi III dari Fraksi PKS, Tatang.
Ditemui dihalaman Rumah Sakit Fikri Medika saat bersama- sama puluhan ojol melakukan aksi penggalangan dana, Tatang pun menceritakan apa yang menjadi keluhan Angga warga Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kepada dirinya.
“Sejak masuk rumah sakit dan dirawat inap, pasien Angga ini memang mempunyai BPJS namun non aktif, sehingga dia menggunakan pembiayaan dari asuransi kesehatan Alianz yang dimilikinya,” kata Tatang, Rabu (29/3/2023).
Namun asuransi tersebut ternyata tidak mencover atau menjamin seluruh biaya pengobatan dan rawat inap. Dari seluruh pembiayaan, asuransi Alianz hanya menanggung sekitar Rp. 2 6 juta saja.
“Setelah satu hari dirawat pasien pun memutuskan pulang dan seluruh biaya yang harus dibayarkan oleh pasien sekitar Rp. 9 jutaan sementara Alianz asuransi yang diikutinya hanya mengcover sekitar Rp. 2,6 juta. Sehingga total kekurangan biaya yang harus dibayar Angga sekitar Rp. 6 jutaan,” tuturnya.
Karena pembiayaan yang belum terselesaikan itulah, lanjutnya, Angga pun oleh pihak Rumah Sakit belum bisa diizinkan pulang. Sampai seluruh administrasi dibayarkan lunas.
“Tak lama setelah saya menerima aduan sekitar jam 3 sore, saya pun langsung mendatangi Rumah Sakit dan berusaha membantu agar pasien dapat dipulangkan terlebih dahulu dengan bernegosiasi dengan pihak managemen rumah sakit,” ujar Tatang.
“Bahkan saya menjaminkan satu unit mobil Innova saya agar pasien Angga ini bisa diperbolehkan pulang, kalau perlu tiga mobil saya, akan tetapi pihak rumah sakit tetap bersikeras agar administrasi kekurangan biaya diselesaikan terlebih dahulu dan menolak jaminan,” sesalnya.
Akhirnya setelah lima kali mediasi baik dengan Ormas Perjuangan Ojek online Karawang ataupun dengan dirinya dan tetap tidak menemukan titik temu, ia pun bersama puluhan ojol melakukan penggalangan dana didepan gedung rumah sakit Fikri Medika.
“Solusinya, sebagai bentuk solidaritas ormas ojol Karawang pun berinisiatif melakukan penggalangan dana sampai kebutuhan administrasi pasien Angga bisa terselesaikan dan Angga bisa diperbolehkan pulang,” ungkapnya.
Meski sebenarnya Tatang tetap berharap pihak rumah sakit Fikri Medika mau menerima jaminan yang ditawarkannya, dengan pembayaran dilakukan secara mencicil oleh pihak pasien Angga disetiap minggunya sebesar Rp. 400 ribu.
“Kami berharap, pihak rumah sakit mau mengizinkan Angga pulang karena ia adalah tulang punggung keluarga dengan tiga orang anak. Dan pembiayaan yang tersisa dibayar secara mencicil dengan jaminan mobil Innova saya, sampai biaya yang tersisa dibayarkan lunas,” harap Tatang.
Sementara itu, ketika awak media mencoba menemui pihak managemen rumah sakit Fikri Medika, untuk mengkonfirmasi, melalui sekurity rumah sakit, sekurity hanya mengatakan tidak tahu dan seolah takut menyampaikan.
“Saya tidak tahu, saya cuma pegawai disini,” ucapnya setelah awak media menunggu lumayan lama.
Reporter : Nina Melani Paradewi
