KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Sebelumnya viral dimedia sosial, sebuah mobil dibakar dengan sengaja oleh seorang pria, staf Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) setelah berseteru dengan seorang wanita yang disebut-sebut sebagai dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia (FBSI) diuniversitas tersebut.
Akibat ulah S , yang dari hasil konfirmasi kepada pihak kampus, adalah seorang tenaga didik Bagian Umum Rektorat Unsika, ia bersama korban berinisial U pun digelandang ke Kantor Polsek Telukjambe Timur oleh polisi.
Diketahui, dari keterangan pihak kepolisian, bahwa Pelaku pembakaran mobil ( S) dan korban (U) ternyata adalah sepasang kekasih dimana mereka sudah memiliki hubungan yang sangat lama.
Dikarenakan rasa cemburu , serta permasalahan-permasalahan yang sering terjadi, sehingga keduanya pun bertengkar dan korban meminta putus (mengakhiri hubungan). Namun pelaku tidak terima.
Terjadilah pertengkaran hebat dihari itu (Selasa, 27 Maret 2024), dan puncak kemarahan pelaku yaitu membakar mobil yang merupakan miliknya sendiri yang selama ini kerap digunakan oleh korban, yang sedang terparkir diarea kampus Unsika.
Setelah polisi melakukan pendalaman, keduanya akhirnya sudah saling paham dan sepakat mengakhiri hubungan.
Korban pun berjanji akan mengembalikan semua harta pelaku yang ada pada korban.
Pelaku pun menerima, dan berjanji tidak akan mengganggu lagi korban. Dan berjanji bilamana terjadi lagi, konsekuensinya laporan polisi akan dilanjutkan.
Sementara itu, pihak Rektorat Unsika, ketika dikonfirmasi melalui Bidang Kehumasan, Anna membenarkan jika permasalahan yang menimbulkan kegaduhan dan keresahan itu dikarenakan masalah pribadi dan bukan kelembagaan atau dinas.
“permasalahan pribadi antara tenaga pendidik Unsika bagian umum dan dosen,” kata Anna.
Namun anehnya, Menurut Anna, aksi pembakaran mobil yang dilakukan S tidaklah membahayakan bagi mahasiswa maupun kampus itu sendiri, karena posisi mobil tersebut diparkiran masjid.
” engga, posisi mobil di belakang, di parkiran Masjid,” singkat Anna, yang langsung terdiam ketika ditanya mengenai sanksi tegas apa yang akan diberikan pihak kampus kepada keduannya, agar hal ini menjadi contoh dan efek jera sehingga tidak terjadi kembali terutama dilingkungan universitas.