spot_img
33.2 C
Jakarta
Minggu, Agustus 24, 2025

Komisi IV DPRD Seolah Tutup Mata Soal Dugaan Kasus Bulliying di Ponpes Rawamerta 

Karawang, Onediginews.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang seolah enggan merespon dugaan kasus bulliying yang menimpa salah satu santri di pondok pesantren ternama di Rawamerta Karawang.

Singkat, Ketua Komisi IV dari Fraksi Partai Golkar, Asep Syaripudin hanya mengatakan jika dirinya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak pondok pesantren.

“Komunikasi dlu sama pak kyai ya teh,” kata Asep singkat ketika dihubungi Onediginews.com melalui pesan singkat Whatsapp-nya, Senin (16/8/2021).

Sebelumnya, Aksi bulliying kembali terjadi antar sesama pelajar santri di salah satu Pondok Pesantren terbesar di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga  Dinilai Bangun Opini Liar, Miftahul Jannah Terancam di Laporkan Balik, Etika Pengacara Jadi Sorotan

Diduga hal tersebut terjadi akibat lepas dari pantauan dan pengawasan pimpinan Pondok Pesantren setempat.

Aksi bulliying terhadap salah satu pelajar santri bernama Farrel oleh kakak kelasnya di dalam lingkungan Pondok Pesantren ternama asal Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Jawa Barat, kabarnya berujung tindakan pelaporan menuju ranah kepolisian.

Berdasarkan informasi, Farrel sebagai korban aksi Bulliying diketahui merupakan salah satu  santri dari tingkat SMP diduga mengalami tindakan kekerasan fisik dari pelaku yang merupakan pelajar tingkat SMA sebagai sesama santri di Pondok Pesantren asal Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Jawa Barat.

Baca Juga  Legalisir Tak Dikasih Karena Tunggakan, KCD Wilayah IV Minta SMK Muhammadiyah I Berikan Ijasah Siswa

Sebagai bukti kejadian, sempat beredar rekaman vidio amatir yang diunggah oleh sejumlah kalangan santri dari Ponpok Pesantren asal Kecamatan Rawamerta melalui media sosial berisi tayangan gambar pelaku berinisial, AD, tengah duduk ditengah lapangan hingga diguyur air comberan sebagai bentuk hukuman atas perbuatan aksi Bulliying dari pihak pengelola pondok Pesantren tersebut. Saat ditelusuri, vidio rekaman bukti kejadian aksi bulliying di beberapa grup media sosial Facebook sudah dihapus oleh akun pengirimnya. (Nina)

BERITA LAINNYA

NASIONAL

PERISTIWA

- Advertisement -spot_img

TRENDING NEWS

HUKUM & KRIMINAL

POLITIK

BERITA POPULER

HUKUM & KRIMINAL

DAERAH

error: Content is protected !!