Karawang, Onediginews.com – Sejak pandemi Covid – 19 melanda Indonesia, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) darurat, termasuk seluruh kegiatan belajar mengajar yang kemudian dialih ke pembelajaran kelompok atau luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (during).
Sekolah – sekolah dikosongkan hampir 2 tahun ajaran lamanya. Hal ini tentunya berimbas dengan tidak sedikitnya mebelair sekolah yang rusak begitu juga, bahkan gedung pun sampai ada yang roboh. Sontak hal ini membuat pihak sekolah bingung harus bagaimana sedangkan dana Bos tidak memadai untuk membeli mebelair.
Di wilayah kerja Koordinator Wilayah Kecamatan Pendidikan (Korwilcambidik) Jayakerta hampir seluruh alat -alat penunjang belajar mengajar, rusak berat.
Selain juga imbasnya program pendidikan terhambat, meski saat ini pembelajaran tatap muka sudah diberlakukan tetapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat khawatir ada klaster baru dari sekolah.
Kepala sekolah SDN Jayakarta 2, Darsim Spd., mengatakan selama sekolah tidak digunakan baik gedung maupun meja dan bangku rusak sehingga saat pembelajaran tatap muka sempat kebingungan kurangnya tempat duduk.
“Kerusakan ini semenjak PPKM di berlakukan, banyak bangku dan kursi di makan rayap maupun ngenget, untuk rencananya akan di perbaiki namun terkendala anggaran,” ujar Darsim, kepada Onediginews.com, Rabu ( 6/10/2021).
“Untuk membeli bangku dan meja sekolah kesulitan anggarannya, memakai dana bos sangat tidak mungkin, untuk itu kita mulai pilih yang parah sedangkan bangku dengan kerusakan ringan diperbaiki sebelum dapat bantuan,” tambahnya.
Di tempat terpisah Korwilcambidik Jayakerta, Rusta Spd., MM., mengatakan tidak semua sekolah rusak mebelairnya, hanya ada beberapa. Namun demikian pihaknya sudah berupaya melayangkan permohonan pada intansi terkait apa bila tidak terkabulkan bisa menggunakan Penerimaaan Dana Peningkatan Mutu Manajemen Sekolah (PMMS).
“kondisi tersebut memang tidak bisa dihindari karena terlalu lama bangunan dikosongkan karena pandemi Covid-19, saat ini pihak sekolah masih berupaya memperbaiki yang masih bisa di gunakan, kekurangannya menunggu anggaran dari PMMS,” pungkasnya. (Benk)