KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang akan segera menggelar konferensi cabang (Konfercab).
Terdapat agenda penting dalam konfercab tersebut, yakni pemilihan ketua baru karena kepengurusan saat ini akan segera berakhir dan ketua lama akan habis masa bhaktinya.
Dalam perjalanan menuju hari – H kontestasi lima tahunan tersebut, muncul beberapa nama yang dikabarkan akan mencalonkan menjadi Ketua PCNU Kabupaten Karawang periode 2022-2027.
Salah satu bakal calon yang namanya mulai muncul kepermukaan adalah H. Endang Sodikin SH.MH.Spdi., anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang dari Fraksi Partai Gerindra.
Ditemui Onediginews.com, diruangannya, Endang Sodikin yang juga ketua Komisi III DPRD Kabupaten Karawang ini, dengan mantap membenarkan jika dirinya siap untuk turut maju dalam kontestasi pemilihan Ketua PCNU yang rencananya akan digelar dibulan Maret 2022 mendatang itu.
Dikatakan Endang, meski ia adalah seorang politisi namun bukan berarti pencalonannya nanti ada unsur politis. Karena dasar keinginannya adalah murni sebagai bentuk pengabdian.
“Jangan diartikan masuknya saya sebagai politisi ke NU adalah bentuk politisasi NU atau NU dipolitisasi. Namun ini adalah suatu bentuk pengabdian, karena NU itu diatas dan untuk semua golongan partai politik,” kata Endang dengan gamblang.
Endang mengungkapkan bahwa dirinya secara struktural sudah menjadi bagian dari keluarga besar Nadhlatul Ulama (NU). Terlebih lagi, ia pun sudah pernah mengikuti Madrasah Kader NU (MKNU) yang digelar oleh Pengurus Besar NU (PBNU).
Selain tentunya, meminta doa restu kepada para kiyai NU adalah salah satu faktor terpenting, mengingat NU dengan Parpol itu berbeda. Nasihat dan arahan mereka, menurutnya sangat diperlukan agar kedepan saat pencalonan dirinya benar- benar sudah mengantongi restu dari para kiyai NU, kata Endang melanjutkan.
“Meski saya seorang politisi, tapi saya merupakan bagian dari keluarga besar NU yang pernah menerima dan mengikuti MKNU. Dimana itu menjadi salah satu persyaratan- persyaratan pada saat mencalonkan nanti,” ungkapnya.
“Disamping tentunya, yang lebih utama itu adalah restu dari para tokoh kiyai NU,, Insya Allah.. saya akan menemui mereka dalam waktu dekat ini,” ujar Endang lagi.
Berangkat dari persyaratan normatif yang dimilikinya, Endang pun optimis dan yakin dirinya akan mulus melenggang dalam kontestasi mendatang. Karena siapapun orangnya, tandas Endang, jika dia adalah kader NU, maka ia berhak untuk mencalonkan diri dengan potensi yang dimiliki.
“Terus terang kita memang baru melakukan pemetaan disetiap Daerah Pemilihan (Dapil) untuk meraih dukungan dari para MWC disetiap kecamatan. Dan saya optimis akan mampu menguasai dukungan,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Endang menambahkan, dirinya mempunyai keinginan agar NU kedepan mampu menjawab tantangan jaman yang sudah sangat semakin maju. Dimana saat ini semua sudah serba digitalisasi dengan beragam inovasi.
“Saya berharap kedepan kader- kader NU pada saat pemilihan nanti bisa melihat bagaimana arah kebijakan NU ditengah pesatnya perkembangan digitalisasi,” ujar Endang.
“Mudah -mudahan dengan hadirnya saya sebagai kontestan dari parpol yang notabene nasionalis religius, bisa turut mewarnai dan memberikan konstribusi pemikiran secara visi misi kedepan, dan membawa gerbong NU untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan- persoalan yang ada di Kabupaten Karawang,” harapnya lagi.
Terutama dirinya mewacanakan, agar kedepan, lanjutnya lagi, kantor kesekretariatan NU yang dimiliki tidak hanya berada di kantor PCNU Kabupaten Karawang saja, namun juga berada dijalan- jalan strategis, seperti di jalan baru misalnya.
Mengapa demikian, ulas Endang, agar badan- badan otonomi (banom) NU memiliki tempat atau kantor untuk mereka mengembangkan potensi- potensi yang dimilikinya.
“Kita akan dirikan kantor- kantor dijalan- jalan strategis. Dan saya yakin bisa, agar banom- banom NU bisa berorganisasi dengan baik dan mengeluarkan potensi- potensi yang dimiliki masing- masing,” ulasnya.
Terakhir disampaikannya, terlepas dari apapun analisa masyarakat NU. Menurutnya, sah- sah saja mengartikan langkah pencalonan dirinya. Mengingat ia berangkat dengan basic seorang politisi.
“Apapun analisa dari masyarakat NU , sah-sah saja mengartikan langkah saya mencalonkan diri menjadi ketua NU. Namun kemudian ketika takdir berkehandek lain, yang jelas saya punya konsep, visi misi yang jelas,” pungkasnya. (Nina)