BEKASI | ONEDIGI.NEWS | Pemerintah Kota Bekasi tengah mengembangkan pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Investasi senilai Rp2,3 triliun ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yudianto, mengatakan bahwa proyek ini akan mengikuti skema dan regulasi yang berlaku, meskipun sempat dibatalkan pada tahun sebelumnya.
“Sesuai dengan ketentuan dan regulasi Peraturan Kepala Bappenas Nomor 7 Tahun 2023, dengan skema KPBU, kita melakukan proses terkait pelaksanaan kerja sama pemerintah badan usaha dalam bidang pengolahan sampah menjadi energi listrik di Kota Bekasi,” kata Yudianto kepada wartawan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Untuk mengoptimalkan PSEL, diperlukan 1.000 ton sampah per hari. Sementara itu, produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.800 ton per hari.
Pengelolaan sampah yang masih mengandalkan sistem angkut dan buang ke TPA Sumur Batu menyebabkan tempat tersebut mengalami overkapasitas dan menimbulkan dampak lingkungan yang serius.
“Kondisi sampah kita 1.800 ton per hari, dan PSEL ini diharapkan dapat mengolah 1.000 ton per hari, sehingga mengurangi sekitar 55-56%. Kita juga melakukan upaya pengolahan di tingkat sumber,” ujarnya.
Sisa 800 ton sampah akan diolah melalui bank sampah, baik di tingkat unit maupun induk. “Nilai investasi proyek ini kurang lebih Rp2,3 triliun dengan kapasitas 1.000 ton per hari,” tuturnya.
Penyelesaian masalah sampah melalui PSEL ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun depan.
“Targetnya, proses ini akan selesai pada bulan Desember, dan konstruksi akan mulai dibangun pada tahun 2026,” kata Yudianto.
Sumber: infobekasi.co.id