Karawang, Onediginews.com – Dilansir dari unggahan Dedi Mulyadi di channel YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, pada Senin (31/8/2021) yang berhasil menyita perhatian publik.
Dedi Mulyadi nampak mendatangi proyek pengerjaan wisata alam Glamour Camping (Glamping), di kawasan Puncak Sempur, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
“Saya sih gak niat liat ini ya, saya sih mau ke Sanggabuana tapi liat ini, saya ngeri,” kata Dedi dalam videonya yang berdurasi 27.35 menit tersebut.
Dalam videonya, Dedi Mulyadi bertanya kepada seorang pria berbadan gemuk berbaju merah, kaitan proyek wisata yang dibangun di atas puncak bukit sempur dengan cara memangkas pohon yang ada di sekitar lahan.
” proyek apa pak,” tanya Dedi.
Pria tersebut menjawab bahwa proyek tersebut rencananya untuk membuat wisata alam Glamping.
“Ini rawan longsor loh pak, ini kan posisinya di puncak lagi, kalo nanti ada bencana, ke bawah ini bisa bahaya,” kata Dedi Mulyadi lagi.
Dedi Mulyadi juga menanyakan apa proyek pembangunan wisata glamping tersebut sudah ada ijin atau belum. Pria berbaju merah menjawab belum ada ijin dan masih sedang dalam proses.
“Belum, masih dalam proses,” ungkapnya.
Tak ayal, Dedi Mulyadi pun menanyakan siapa Bos- nya ( Pemilik Wisata Glamping tersebut, Red), sang pria menyebut nama Haji Riki orang Karawang.
Disoal Dedi Mulyadi lebih lanjut mengenai ijin dari Bupati. Pria itu menjawab tidak tahu.
” belum jelas, kalo dari bupati,” ucap sang pria singkat.
Dalam videonya, Dedi Mulyadi menegaskan seharusnya pihak pengelola jangan terlebih dahulu melakukan pekerjaan kalau ijinnya belum keluar.
“Duitnya banyak banget ngapain digini-giniin, harusnya pohonnya dijagain,” tegasnya, seraya meminta para pekerja dan alat berat untuk menghentikan terlebih dahulu pekerjaannya.
“Stop dulu, seharusnya ada tenaga teknis dari Pemda yang dampingi, ini beresiko banget, walaupun bapak bisa jamin tidak ada longsor,” tegasnya lagi.
Dedi Mulyadi kembali bertanya ?, apakah ini tujuannya wisata ? Lalu berapa nilai investasinya ?, Pria berbaju merah berbadan gelap tersebut kembali menjawab tidak tahu.
Dedi Mulyadi pun terlihat menuruni bukit dan meminta pekerjaan untuk berhenti , ditandaskannya, pihak pengelola tidak bisa mengerjakan sesuatu tanpa ada ijin.
“kalau ada apa- apa gimana, Biar berkah ya, ini kan kaki gunung Sanggabuanana ulah lalawora,” ucapnya.
“Siapa pak Riki, bejakeun ka pak Riki, saya tau pak Haji Riki punya niat baik tentang tempat ini, tapi niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik. Bilang ke pak haji, urus dulu ijinnya, ini Sanggabuanna , karena sedang menjadi sorotan. Urusan bambu aja bisa mengguncang menteri sampai ke pusat,” ujarnya menegaskan. (Nina)