KARAWANG- Kelangkaan pupuk bersubsidi disejumlah kecamatan di Karawang dampak adanya pengurangan kuota dari pemerintah. Kuota pupuk urea bersubsidi tahun 2020 di Karawang, sekitar 56.854 ton, sementara kuota yang sudah disalurkan ke petani sekitar 38.899 ton jadi masih ada kekurangan 17.955 ton.
Kepala Dinas Pertanikan (Kadistan) Kabupaten Karawang,Hanafi mengatakan kekurangan pupuk urea bersubsidi akibat adangan pengurangan kuota pupuk subsidi dari pemerintah pusat pada tahun 2020.
“Pengurangan kuota pupuk urea subsidi akibat adanya kebijakan pemerintah pusat,” kata Hanafi, Jum’at (28/8) kepada media.
Kadistan Kabupaten Karawang, Hanafi mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani Karawang, Dinas telah mengajukan tambahan kuota pupuk bersubsidi kepada pemerintah pusat untuk distribusi tahun 2020.
“Usulan penambahan pupuk bersubsidi, merupakan hasil pendataan petugas terkait sesuai kebutuhan petani. Kalau usulan itu disetujui, baru kebutuhan petani akan terpenuhi,” katanya.
Walaupun adanya usulan penambahan kuota, berharap petani memnafaatkan pupuk yang ada sesuai takaran juga memanfaatkan pupuk non organik sebagaimana program pemerintah untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Menurutnya, untuk menghindari terjadinya penyimpangan di lapangan, penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan sesuai dengan Pertaturan Menteri (Permen) Pertanian, tentang sistem distribusi pupuk bersubsidi dengan pola Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Pupuk bersubsidi tersebut, akan diberikan kepada orang-orang yang terdaftar sebagai petani, dan berhak mendapatkan pupuk bersubsidi, sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan dan diverifikasi,” ujar Hanafi.
Ia pun berharap usulan penambahan kuota pupuk bersubsidi yang telah diajukan kepada Kementrian Pertanian RI agar diterima dan segera terealisasi , sehingga stok pupuk bersubsidi dikalangan petani selalu ada dan mudah didapatkan. (red)
