spot_img
29.5 C
Jakarta
Sabtu, Agustus 23, 2025

Tanpa Pihak Ketiga, Disparbud Pesimis Kampung Budaya Mampu Gali PAD

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang ,Yudi Yudiawan mengaku pesimis Kampung Budaya Karawang mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melihat kondisinya saat ini dan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Oleh karenanya, pihak ketiga (investor) menjadi satu- satunya harapan, Kampung Budaya dapat kembali beroperasional dan menghasilkan PAD.

“Jaman pak Okih (Kepala Disparbud lama), boleh optimis, PAD Kampung Budaya sampai Rp. 1 Miliar pertahun, meski saya tidak tahu apa konsep pak Okih saat itu untuk Kampung Budaya,” jelasnya, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga  Rotasi dan Mutasi Pejabat Sarat Sejarah Perjuangan, Pesan Bupati Berpesan Agar Lebih Berkembang

“Namun saya sendiri pesimis dengan melihat Kampung Budaya saat ini dapat menghasilkan PAD Rp. 1 Miliar, terkecuali dipihak ketigakan, mungkin bisa saja terjadi,” ujar Yudi gamblang.

Permasalahannya kemudian lanjut Yudi, sampai hari ini belum ada pihak ketiga atau investor yang berani berinvestasi di Kampung Budaya. Apa faktor penyebabnya ?, Yudi menduga besarnya biaya perbaikan untuk menata kembali Kampung Budaya yang tidak berbanding lurus dengan penghasilan yang didapat, kemungkinan menjadi bahan pertimbangan.

“Belum ada, Mudah- mudahan secepatnya, karena mencari investor itu tidak mudah ya, mereka tidak asal mau begitu saja menginvestasikan uangnya tanpa perhitungan dan kajian dengan matang. Sementara Kampung Budaya belum kelihatan potensi- potensinya,” ulasnya.

Baca Juga  Legalisir Tak Dikasih Karena Tunggakan, KCD Wilayah IV Minta SMK Muhammadiyah I Berikan Ijasah Siswa

Namun demikian ditegaskan Yudi, Disparbud Kabupaten Karawang tetap harus optimis dengan terus berupaya mencari investor agar Kampung Budaya Karawang dapat kembali menghasilkan PAD, bermanfaat bagi para seniman Karawang, dan menjadi tujuan destinasi wisata masyarakat Karawang .

“Sebelum pandemi Covid-19 melanda, tahun 2019 lalu PAD Kampung Budaya cukup lumayan tinggi, mencapai hampir Rp. 500 juta, 2020 sampai 2021 terhenti karena Pandemi. Kita tunggu saja, apapun yang tejadi kita optimis saja. Karena jika berharap dari APBD rasanya sulit, karena untuk biaya pemeliharaannya saja tidak ada,” pungkasnya.(Nina)

Baca Juga  Diduga Selewengkan Honor Petugas Kebersihan dan Puskesos, Lurah Plawad di Demosi Warganya, Camat Tunggu Rotasi Mutasi

BERITA LAINNYA

NASIONAL

PERISTIWA

- Advertisement -spot_img

TRENDING NEWS

HUKUM & KRIMINAL

POLITIK

BERITA POPULER

HUKUM & KRIMINAL

DAERAH

error: Content is protected !!