KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Pengerjaan proyek pembangunan drainase u-ditch di Jalan Tuparev, depan Pasar Johar, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sekitar sepanjang hampir 300an meter diduga dikerjakan asal jadi.
Terlebih diawal bulan tahun 2024 ini, pekerjaan drainase yang seharusnya sudah tuntas dikerjakan itu, masih terlihat belum sepenuhnya selesai dan masih terkesan acak-acakan. Sementara, disimak dari laman Instagram Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, @dpupr.krw yang diunggah pada tanggal 5 September 2023, bahwa Pekerjaan Drainase U-ditch dibangun sepanjang 290,5 meter dengan spesifikasi lebar 1 meter dan tinggi 1 meter.
Ironisnya, seolah kompak, pemberitahuan yang disampaikan Bidang Sumber Daya Air dinas PUPR Kabupaten Karawang kepada masyarakat seperti tidak transparan baik di media sosial maupun dengan kondisi langsung dilapangan, yang terpantau tanpa adanya papan proyek.
Terpantau dilokasi, tanggal 1 Januari 2023, pihak pelaksana masih menurunkan alat berat dan sejumlah pekerja terlihat masih melakukan pekerjaannya.
Sementara itu, kondisi U-ditch terlihat hanya seperti ditumpuk saja agar drainase seolah sudah tertutup dan tersusun rapi terpasang, padahal jika dilihat dari dekat terlihat sekali tumpukan u-dicth tersebut bilah perbilahnya tidak dalam kondisi rapat, tanah disekitar pinggiran drainase pun masih terlihat dalam bentuk galian, belum sepenuhnya dirapihkan.
Gambaran ini terpantau onediginews.com, di sepanjang puluhan meter drainase, percis di dekat lampu merah Johar sebelah kiri dari arah tuparep ke arah lamaran.
Lalu belum lagi kondisi pekerjaan yang masih berantakan, lubang -lubang ditanah, gulungan kabel, selang-selang, matrial dan kondisi pinggiran drainase yang acak-acakan dengan tanah yang berserakan.
Dimana seharusnya, diawal tahun 2024 ini, pekerjaan tahun 2023 tersebut tak lagi dalam kondisi seperti itu, yang mengakibatkan kenyamanan warga masyarakat terganggu, dan tentunya merugikan pemerintah daerah Kabupaten Karawang. Pekerjaan seharusnya selesai di 2023 ini, sampai loncat tahun dan dibangun tergesa-gesa sehingga diduga terkesan asal jadi.
Pertanyannya kemudian, bagaimana Pengawasan dari Dinas terkait?, lalu bagaimana Pertanggungjawaban Mereka (Pelaksana Pekerjaan dan Dinas)? Mengapa bisa sampai hal seperti ini terjadi?
Terpisah, Ketika coba dikonfirmasi untuk mendapatkan kejelasan informasi, sampai berita ini diturunkan tak satupun ada penjelasan baik dari pihak pelaksana maupun dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang.
Sebelumnya, Bupati Karawang, Aep Syaepulloh melakukan rotasi dan mutasi jabatan sebanyak 74 ASN yang terdiri dari Pejabat pimpinan tinggi Pratama 2 orang, Pejabat Administrator 32 orang, Pejabat Pengawas 25 orang dan Kepala UPTD Puskesmas 16 orang.
Mutasi Rotasi yang digelar, Sabtu 30 Desember 2023 itu, diketahui merombak atau menyapu bersih hampir seluruh pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang. Salah satunya, Bidang Sumber Daya Air (SDA), dimana Kepala Bidang SDA Dudi Rahmat Hidayat yang pada saat mutasi rotasi dibawah kepemimpinan bupati lama (Bupati Cellica Nurrachadianna) beberapa bulan lalu di pindahkan sebagai Sekretaris pada Dinas Pemahanan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karawang (PRKP), kemudian dimasa Kepemimpinan Bupati baru, Bupati Aep Syaepulloh berpindah kembali menjadi Sekretaris pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Karawang.
Yang kemudian disusul oleh Rabudi Priana, Sub Koordinator Bidang Pembangunan Sumber Daya Air (SDA) yang dimutasi oleh Bupati Aep menjadi Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasie Trantib) Kecamatan Telagasari.
Reporter : Nina Melani Paradewi