JAKARTA | ONEDIGINEWS.COM | Bank Raya Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian nasional dengan kolaborasi Program AgriPreneur Muda Bank Raya bersama LPK Inovasi Niaga Tani Nusantara, sebuah inisiatif strategis yang menyasar petani muda sebagai motor regenerasi pertanian masa depan. Program ini dirancang untuk memperkuat literasi keuangan, mendorong wirausaha agribisnis berbasis digital, serta menciptakan ekosistem petani muda yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Pelaksanaan program ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Raya Indonesia dengan Rifki Habibi, Young Ambassador Agriculture Kementerian Pertanian RI 2024 sekaligus pendiri LPK Inovasi Niaga Tan Nusantara—lembaga LPK Agribisnis. Dukungan penuh juga diberikan oleh Ibu Hesti dari Bank Raya Pusat dan Ibu Irma selaku Head of Branch Bank Raya Bekasi, yang melihat pentingnya sinergi antara layanan keuangan digital dan pemberdayaan generasi muda tani Indonesia.
Program AgriPreneur Muda Bank Raya menargetkan 100 petani muda dari 3 Kabupaten Kota di Jawa Barat, dengan mengusung pendekatan hybrid, pelatihan dilakukan sebanyak 90 persen secara daring dan 10 persen secara tatap muka dan visitasi. Materi yang diberikan meliputi literasi keuangan digital, manajemen branding dan pemasaran, manajemen produksi dan buddaya, pemanfaatan aplikasi Bank Raya, manajemen usaha tani, strategi pemasaran produk pertanian secara online, serta akses pembiayaan dan peluang menjadi agen layanan Bank Raya di tingkat desa.
“Regenerasi petani merupakan isu strategis yang membutuhkan intervensi lintas sektor. Bank Raya, melalui program ini, ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai mitra penggerak pertanian masa depan, petani muda perlu dibekali bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga literasi keuangan dan mentalitas bisnis dan akses pasar yang kuat agar bisa naik kelas sebagai pelaku usaha agribisnis modern.” – Ucap Ibu Hesti, perwakilan Bank Raya Pusat,
AgriPreneur Muda Bank Raya hadir dengan empat tujuan utama: meningkatkan literasi keuangan dan kapasitas bisnis petani muda; mendorong regenerasi petani melalui pendekatan kewirausahaan; menghubungkan petani muda dengan ekosistem keuangan digital; serta membangun komunitas agribisnis muda yang produktif, berjejaring, dan berdaya saing tinggi. (Red)