Karawang, Onediginews.com – Menguasai keterampilan menggunakan teknologi merupakan keharusan bagi seorang guru pada abad ke21 ini.
Salah seorang dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Agung Prasetyo Abadi mengatakan, perlunya guru memiliki kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar digital, merupakan suatu kebutuhan di era revolusi industri 4.0.
“Para guru saat ini mengajar siswa yang berpredikat sebagai generasi alfha. Generasi yang sangat familiar dengan teknologi digital,” katanya.
Untuk itu, kata dia, guru harus mampu mengimbangi siswa akan kebutuhan penggunaan teknologi digital dengan baik. Salah satunya dapat diimplementasikan melalui penggunaan bahan ajar digital. Menurutnya, bahan ajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
“Bahan ajar digital dapat diakses melalui berbagai perangkat digital dengan tampilan teks, gambar, audio, animasi, dan video,” ujarnya.
Senada dikatakan Ramlah yang juga merupakan seorang dosen di Unsika. Menurut dia, tuntutan penguasaan teknologi ini sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dilakukan saat ini yaitu Hybrid Learning. Pembelajaran yang dilakukan secara daring dan tatap muka beberapa jam, dengan jumlah siswa lima puluh persen dari jumlah seluruhnya.
“Salah satu kunci hybrid learning adalah performance support materials, yakni menyajikan bahan ajar dalam bentuk digital,” ucapnya.
Tujuan pembelajaran tersebut, kata Ramlah, adalah untuk memudahkan siswa mengakses bahan ajar, baik secara daring maupun luring. Namun fakta yang terjadi saat ini, adalah belum siapnya para guru madrasah mendesain bahan ajar digital.
“Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan guru untuk mendesain bahan ajar digital. Atas dasar tersebut, dosen Universitas Singaperbangsa Karawang bersinergi menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh para dosen, sambung dia, yaitu mengadakan pendampingan penyusunan bahan ajar digital berbasis puzzle melalui aplikasi canva dan liveworksheet kepada para guru Madrasah Ibtidaiyyah Nihayatul Amal 2 Purwasari dan Madrasah Ibtidaiyyah lainnya yang berada di Kecamatan Purwasari.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2021 di MI Nihayatul Amal 2 Purwasari. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat,” ujarnya.
Dosen lainnya, Dewi Siti Aisyah juga mengatakan, desaign bahan ajar berbasis puzzle ini menggunakan aplikasi canva dan livewoksheet. Aplikasi canva digunakan untuk mendesain bahan ajar LKPD berbasis puzzle. Sedangkan liveworksheet digunakan untuk menginteraktifkan LKPD.
“LKPD berbasis puzzle ini dirancang di dalamnya terdapat soal latihan, contoh, petunjuk dan materi yang dapat melatih serta membimbing peserta didik dalam belajar,” jelasnya.
Masih dikatakan Dewi, kegiatan pendampingan tersebut disambut baik oleh para guru M dan diikuti dengan antusias. Karena para guru menyatakan bahwa baru pertama kali menggunakan kedua aplikasi tersebut.
“Antusias guru MI terlihat dari 90% mengumpulkan LKPD yang telah mereka buat. Serta hasil penyebaran angket melalui google form, menyatakan bahwa para guru sangat senang dan memberikan manfaat yang besar bagi mereka, terutama dalam hal meningkatkan kreativitas guru mendesain bahan ajar LKPD berbasis puzzle yang menarik,” tuturnya.
Menurutnya, manfaat bahan ajar LKPD berbasis puzzle digital ini bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat yang dirasakan oleh guru adalah memberikan kemudahan untuk keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu juga mengurangi pekerjaan guru memeriksa jawaban pekerjaan siswa, karena adanya pemberian umpan balik langsung.
“Sedangkan manfaat yang dirasakan oleh siswa adalah meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi, menumbuhkan sikap mandiri, rasa ingin tahu dan melatih siswa memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi, serta meningkatkan minat siswa untuk belajar,” pungkasnya. (Red)