KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Sumbangan sukarela siswa yang dipungut pihak sekolah dan dikomandoi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA untuk kegiatan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) program Jabar Bergerak di sindir Saber Pungli Karawang.
Pasalnya, Rutilahu tidak ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Bukan kepentingan pendidikan.
“Soal sumbangan sukarela siswa untuk pembangunan Rutilahu program Jabar Bergerak itu menurut saya tidak nyambung,” kata Sekretaris Saber Pungli Kabupaten Karawang, Sujana, kepada onediginews.com, Senin (31/10/2022).
“Ini kan program yang tidak ada kaitannya dengan siswa, tidak ada kaitannya dengan pendidikan, menurut saya janganlah dibebankan kepada siswa,” ujarnya lagi.
Ditegaskannya, pihak sekolah dalam hal ini MKKS harus segera menghentikan permintaan sumbangan kepada siswa meski itu sifatnya sukarela.
“Itu jelas tidak boleh, meski bentuknya sumbangan sukarela, namun inikan dimobilisasi seperti itu, hal ini tentu saja terindikasi pungli,” tegas Sujana yang juga menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Kabupaten Karawang.
“Kami akan tegur, ketua MKKS agar jangan lagi diteruskan. Agar segera dihentikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Karawang, yang juga Kepala Sekolah SMAN 5 Karawang, Suandi mengungkapkan anggaran bantuan pembangunan Rutilahu Jabar Bergerak ini uang yang didapat adalah dari sumbangan sukarela siswa.
“MKKS terus terang aja dari anak- anak siswa, ada seribu dua ribu mereka kumpulkan.
Diungkapkan Suandi, Uang yang dikumpulkan pihaknya dari anak-anak murid, baru terkumpul dari 5 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dengan nilai sekitar Rp. 4 jutaan. (Nina)