KARAWANG– Pasca melahirkan, Gianti (45) Warga Desa Cikampek Kota, Dusun Mekar Baru RT 001, Rw 002, Kecamatan Cikampek, Karawang, belum bisa kembali pulang ke rumah setelah melahirkan dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Fikri Medika Kosambi.
Pasalnya, istri Rahman (64) tersebut harus membayar biaya proses persalinan dan perawatan sejak Sabtu (3/10) masuk RS Fikri Medika sebesar Rp.11 juta ,sementara keluarga tersebut tidak punya Jaminan.kesehatan atau BPJS sehingga masih tertahan di rumah sakit bersama bayi yang baru dilahirkan.
Ketua Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) DPC Kabupaten Karawang , Risna Sundari Purba yang mendapat laporan adanya warga sehabis melahirkan tidak bisa pulang kerumah sangat prihatin ,apalagi keluarga tersebut dari keluarga kurang mampu.
“Terus terang setelah mendapat laporan langsung mendatangi pasien proses persalianan tidak bisa pulang kerumah,”kata Risna , Minggu (11/10) kepada media.
Risna juga merasa geram dengan pengaduan pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit kurang menda pat asupan gizi yang seimbang.Padahal seorang ibu yang baru menjalani proses persalinan membutuhkan perawatan lebih.
“Keluhan yang diterima ,Ia (Gianti) hanya dikasih makan bubur satu kali,”katanya.
Waktu baru, lima hari dirawat sempat kami konfirmasi biaya dan didapat keterangan kasir biaya yang harus dibawar waktu itu Rp.9 jutaan, karena tidak ada biaya untuk membayar hari ke -9 hari ini membengkak menjadi Rp.11 jutaan.
“Biaya persalinan seluruhnya mencapai Rp.11 jutaan,” tegasnya.
Sebetulnya, kami sudah melakukan upaya mediasi dan ada keringanan masalah biaya dengan pihak rumah sakit namun hingga hari ini belum ada jawaban yang pasti.
“Kami sudah berupaya dengan managent rumah sakit namun belum ada keringanan masalah biaya,” imbuhnya.
Suami Gianti, Rahman mengatakan untuk membayar seluruh biaya persalinan sebesar Ro.11 juta tidak tidak punya uang sama sekali karena keterbatasan ekonomi. Untuk makan sehari-hari dari penghasilan ojeg pangkalan hanya Rp.15 ribu perhari.
“Jangankan untuk menebus istri di rumah sakit untuk makan saja masih kurang,”lirihnya.
Hingga berita ini naik dibeberapa media pihak rumah sakit belum memberikan penjelasan atas adanya pasien persalinan tertahan.(red)