KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Setelah mencuat kabar adanya pungutan berdalih sumbangan sebesar Rp. 50 ribu biaya rehab atau perbaikan ruang kelas dari orang tua murid SMPN I Kotabaru sebesar Rp. 50 ribu.
Awak mediapun mencoba mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMPN I Kotabaru, Toib melalui pesan whatsappnya. Namun tidak kunjung ada jawaban.
Begitu pun ketika awak media mendatangi langsung sekolah, namun kepala sekolah juga tidak berada ditempat.
Menurut salah seorang guru dan penjaga sekolah, yang sedang duduk bersantai dibawah pohon menyampaikan jika Kepala Sekolah sudah pulang sejak jam 10.00 pagi. Begitupun Wakasek Bidang Kehumasan dan guru lainnya.
“Sudah pulang tadi pagi, karena kemarin kan habis perkemahan. Lagipula sekarang sedang MPLS jadi guru-guru juga belum aktif semua,” kata guru tersebut.
Mirisnya, setelah awak media menayangkan pemberitaan terkait keluhan orang tua siswa tersebut, Kepala Sekolah SMPN I Kotabaru bukannya mengelurkan hak jawab kepada wartawan yang menulis, malah membuat pernyataan disebuah media online dengan narasi menyudutkan penulis berita.
“Dengan adanya berita yang tanpa adanya
klarifikasi terlebih dahulu dari pihak media
kepada pihak SMPN. 1 KOTABARU, dengan
tiba-tiba langsung menaikan berita
sehingga pihak sekolah jadi bingung
sehingga nama sekolah SMPN. 1 KOTABARU
jadi bahan pembicaraan yang negatif
Harapan dari pihak Sekolah semoga
Pemda Karawang dalam hal ini di wakili
Disdikpora dapat membaca berita
Klarifikasi dari pihak SMPN. 1 KOTABARU
langsung oleh Plt. Kepsek SMPN. 1 KOTABARU H. TOIB. Dan tidak langsung percaya begitu
saja kepada pihak yang menaikkan berita
tanpa adanya klarifikasi terlebih dahulu
kepada Plt. Kepsek SMPN. 1 KOTABARU,
harus rela mengeluarkan uang tambahan yang dibebankan oleh pihak sekolah.,” tulis wartawan media tersebut sebagaimana dilansir dari mediaonline Nurjatinews.com .
Tak lama berselang, setelah dihubungi kembali barulah Kepala Sekolah SMPN 1 Kotabaru Toib memberikan jawaban jika pihaknya tidak pernah memungut uang kepada siswa.
“Sekolah kami tidak memungut uang berapapun itu, kalau ada orang tua yang peduli dengan kelas anaknya silahkan,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, diduga dengan dalih membantu biaya rehab atau perbaikan ruang kelas, para orang tua murid SMPN I Kotabaru harus rela mengeluarkan uang tambahan yang dibebankan oleh pihak sekolah.
Kondisi tersebut dikeluhkan orang tua murid, karena pungutan yang berdalih sumbangan itu menurut mereka dirasa cukup memberatkan.
“Ya, kita ini diminta membayar iuran Rp. 50 ribu oleh koordinator kelas. Katanya sih uang itu untuk disetorkan ke sekolah untuk biaya perbaikan ruang kelas,” kata seorang ibu.
“Betul, sekarang kita bayar dulu Rp. 50 ribu nah baru nanti bulan depan dan seterusnya boleh berapa aja bisa Rp. 20 ribu , Rp. 30 ribu terserah,” kata seorang ibu lainnya menimpali.
Reporter : Nina Melani Paradewi
