Selain karena laju kasus terkonfirmasi virus Corona di Kabupaten Karawang tertinggi di Provinsi Jawa Barat, terjadi antrian di Instalasi Gawat Darurat (IGD) beberapa rumah sakit rujukan, khususnya RSUD Kabupaten Karawang.
Tak hanya itu, kondisi para tenaga kesehatan yang mulai kelelahan dan banyak yang terpapar semakin membuat penanganan terhadap pasien Covid-19 di Karawang terasa berat. “Kami harap sekali pengertian masyarakat. Sulit sekarang cari ruang inap di RS,” ujar Fitra.
Fitra mengatakan, untuk menekan tingginya laju kasus harian di Karawang, maka hasil rapat Satgas Covid-19 bersama Kapolres dan Dandim 0604 Karawang, mulai pukul 00.00 WIB Sabtu 3 Juli 2021, Karawang resmi memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga 20 Juli 2021, sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri. “Kebijakan PPKM ini semata-mata untuk memutus mata rantai Covid-19,” ujar Fitra.
Berikut beberapa poin penting PPKM Darurat:
1. 100% Work from Home untuk sektor non essential.
2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring.
3. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum staf Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.
a. Cakupan sektor essential adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
b. Cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari – hari. (Diskominfo).