KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Karawang Ade Mardiah enggan menanggapi lebih jauh terkait ngototnya SMK IPTEK Cilamaya untuk tetap mengadakan stoudy tour ke Yogjakarta.
Kepada onediginews.com yang meminta tanggapannya, Ade Mardiah hanya mengatakan jika aturan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah jelas dan tegas.
Sehingga jika masih ada sekolah-sekolah yang melanggar aturan tersebut, lanjutnya, maka segala konsekuensinya harus dipertanggungjawabkan. Dan MKKS tidak mengetahui sama sekali tentang kegiatan disekolah tersebut.
“Punten ya, sejauh ini saya tidak bisa berkomentar banyak karena sudah jelas dengan aturan Gubernur.. masing-masing bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya,” tegasnya, Senin (28/4/2025).
“Tidak terkait dengan kami pengurus MKKS, karena kami tidak tahu dengan kegiatan sekolah tersebut,” ujar Ade Mardiah seraya menyampaikan jika dirinya sedang kurang enak badan dan sakit kepala sehingga tidak bisa berkomentar lebih jauh.
Sebelumnya, larangan tegas Gubernur Jawa Barat agar sekolah tidak melaksanakan study tour seolah tidak berlaku bagi SMK IPTEK Cilamaya, yang berlokasi di Kecamatan Cilamaya , Kabupaten Karawang.
Dari keterangan orang tua siswa, diketahui jika pihak sekolah ngotot untuk mengadakan study tour ke Yogyakarta, meskipun ada surat edaran yang mengimbau agar study tour ke luar daerah dibatalkan.
Kepada redaksi onediginews.com, orang tua siswa menyampaikan keberatan terkait program study tour sekolah yang mengharuskan orang tua membayar total hingga Rp. 1,8 jutaan dengan tujuan Jogyakarta.
Diungkapkannya , sebetulnya banyak orang tua siswa yang tidak setuju dengan kegiatan study tour yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2025 mendatang itu, namun tidak digubris.
“Sebenarnya banyak yang tidak setuju, cuma kebanyak takut di intimidasi, di group walikelas banyak yang protes juga, cuma ada arahan silahkan menghadap ke pihak sekolah saja,” ujarnya.
“Apa karena pengelola (ketua yayasan) SMK IPTEK nya seorang anggota DPRD Karawang gitu jadi sekolahnya berani menentang larangan gubernur,” keluhnya lagi.
“kalau memang di tindak lanjuti (keluhan mereka melalui media), saya siap di kumpulkan dengan beberapa wali murid yang lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Engkos, Kepala Sekolah SMK IPTEK Cilamaya ketika dikonfirmasi onediginews.com untuk mendapatkan kejelasan terkait permasalahan study tour yang dikeluhkan orang tua siswa tersebut sampai berita ini diturunkan tidak memberikan jawaban.
“wah itu info drmn lg teh…? Nuhun buat silaturrahminya,” singkatnya tanpa ada penjelasan lebih lanjut.
Reporter : Nina Melani Paradewi