Karawang, Onediginews.com – Sejak dilakukannya peletakan batu pertama tahun 2018 silam, Hingga kini pembangunan Masjid Unsika belum juga dilaksanakan, diduga lantaran tak ada biaya.
Memprihatinkan, padahal acara seremonial tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, H. Ahmad Heryawan. Bahkan Gubernur juga yang mengusulkan nama untuk masjid yang akan di bangun dengan anggaran mencapai miliaran rupiah tersebut.
Gubernur Ahmad Heryawan memberikan nama Al Haadi yang berasal dari nama – nama Asmaul Husna. Yang artinya menurut Gubernur adalah salah satu sifat Allah SWT yang berarti Maha Pemberi Petunjuk.
Jaja Muhammad Zakaria, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) ketika ditanya Onediginews.com mengapa hingga hari ini masjid yang digadang- gadang akan menjadi masjid terbesar di Jawa Barat ini tak juga kunjung dibangun, mengatakan jika memang sejak awal peletakan batu pertama digelar, anggaran untuk biaya pembangunan Masjid Al Haadi tidak ada.
“Memang uangnya belum ada,” ujarnya saat ditemui digedung Plaza Pemda Karawang, Kamis (17/6/2021).
Menurut Jaja, demi terealisasinya pembangunan masjid tersebut, pihaknya saat ini mencari dana sumbangan kepada masyarakat dan dari karyawan Unsika.
“Karena tidak ada anggaran, saat ini kita masih mencari dana sumbangan dari masyarakat dan karyawan Unsika dan lain sebagainya. Pembangunannya pun akan dilakukan secara bertahap, satu lantai terlebih dahulu,” kata Jaja.
Jaja menandaskan, pembangunan masjid ini nantinya murni dari hasil sumbangan bukan dari dana Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMMB).
“Jadi bukan dari PPMB namun dana udunan,” tandasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Jaja, sejak peletakan batu pertama sampai hari ini memang belum ada pembangunan masjid, karena anggarannya tidak ada, yang awalnya ada rencana dari bantuan dana hibah. Namun mungkin karena mundur sehingga Rektor Unsika memutuskan membantu melalui dana universitas, hanya saja karena terkendala perubahan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke Badan Layanan Umum ( BLU) sehingga kemudian tertunda.
“Sehingga yang diharapkan akhirnya dari dana sumbangan. Kita harapkan secepatnya masjid itu terbangun, rencananya tahun 2021 ini dibangun. Sumbangan juga sudah mulai dilakukan dan anggaran pun sudah mulai terkumpul,” pungkasnya.
Jauh sebelumnya, sebagaimana dikatakan Cecep Hermana Kepala Kabag Akademik dan Mahasiswa Unsika kepada awak media. Bahwasannya alokasi pembangunan Gedung Unsika baru dan Masjid Unsika akan rampung di tahun 2020. Dan akan menjadi sejarah di Kabupaten Karawang. Dengan rencana membangun 3 lokal bangunan, 2 gedung 6 lantai menghabiskan lahan seluas 30 Hektar 2000 meter dengan mengahabiskan anggaran sebesar 42 Miliyar.
” Ada kemungkinan selesai sampai tahun 2020,” ucapnya saat itu.
Pembangunan mesjid yang diperkirakan akan dibangun dengan lahan seluas 5 Hektar 4 Lantai tepat berada di depan kampus. Sehingga simbol kampus Unsika nanti setiap mahasiswa dihadapkan langsung dengan mesjid terlebih dahulu.
” Jangan salah ini yang akan menjadi sejarah mesjid paling terbesar di Jawa Barat nanti, awal masuk kuliah mahasiswa langsung liat mesjid,” tuturnya.(Nina)