KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sarimulya III Kotabaru Nani Suryani diduga kuat telah melanggar netralitas Aparatur Sipil Negara ( ASN ) dengan turut ikut terlibat dalam politik praktis salah satu Pasangan Calon (Paslon) di Pilkada Karawang 2024.
Kepsek SDN Sarimulya III Kota Baru itu secara terang-terangan mengenakan kaos Paslon 02 Bergambar Calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Aep -Maslani, mengikuti roadshow kampanye berjoget dan bernyanyi ria bersama Paslon sambil mengacung-ngacungkan tangan salam dua jari.
Onediginews.com pun mengkonfirmasi lebih lanjut kepada Ketua Panwascam Kotabaru, Suryana yang didampingi oleh Kordiv Bidang Penindakan, Muhammad Fathan, terkait sejauh mana proses tindaklanjut Pengawas Pemilihan Kecamatan setelah mengetahui jika dalam kegiatan kampanye Paslon 02 tersebut, turut ikut serta seorang ASN yang menjabat sebagai Kepala Sekolah.
Suryana dan Fathan , dikantornya, Sabtu (12/10/2024), mengatakan jika pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait peristiwa dugaan keterlibatan ASN Kepsek SDN Sarimulya III dalam Kampanye Calon Wakil Bupati 02, Maslani itu. Dan sudah dilakukan pemanggilan.
“Kita sudah lakukan penelusuran termasuk menghubungi RW setempat dan warga disana, juga memanggil Nani Suryani. Dan beliau datang bersama rombongan, ada dari Korwil dan PGRI, sebanyak kurang lebih enam orang mendampingi,” kata Suryana.
Nani Suryani sendiri lanjutnya, kepada Panwascam Kota Baru mengakui jika dirinya berada disana, menggunakan kaos paslon 02 , berpose salam dua jari dan mengikuti kampanye, namun Nani Suryani, ungkap Suryana, mengaku tidak tahu jika saat ini gelaran Pilkada Karawang sudah memasuki tahapan masa kampanye.
” Betul, kepada kami Nani Suryani mengakui telah mengikuti kampanye tapi kepada kami ia mengaku tidak tahu jika saat ini sedang memasuki tahapan kampanye. Nani Suryani mengaku hanya ikut saja karena kegiatannya percis disebelah rumahnya,” jelasnya.
Dikatakan Suryana, hasil keterangan-keterangan yang dikumpulkan dari berbagai pihak ini pun, akan dijadikan sebagai bahan rapat pleno tingkat kecamatan yang hasilnya akan diserahkan ke Bawaslu Kabupaten Karawang.
“Sekitar dua tiga hari, saat ini kami masih mengumpulkan data-data. Dan saya juga meminta Nani Suryani untuk membuat surat pernyataan sebagai bahan pertimbangan di rapat pleno nanti, yang akan dilampirkan dalam laporan kepada Bawaslu,” urainya.
“Semacam surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Dan permohonan maaf,” ucap Suryana lagi.
Terpisah, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sarimulya III Nani Suryani senidir, ketika coba dikomfirmasi sampai berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Sementara itu, Ketua Korwilcambidik Kota Baru, Mustofa ketika dikonfirmasi onediginews.com mengatakan jika kasus dugaan pelanggaran netralitas ASN Kepsek SDN Sarimulya III Kota Baru, Nani Suryani sudah ditangani Panwascam Kota Baru dan sudah membuat pernyataan.
“Pernyataan permohonan maaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan serupa dan sudah diberikan ke Panwascam,” singkatnya.
Diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan pelaksanaan Pilkada Karawang yang akan digelar 27 November 2024 mencapai puluhan miliar. KPU sekitar kurang lebih Rp 72 miliar dan Bawaslu sekitar Rp 17 miliar. Dimana tentunya bisa dipastikan dari puluhan miliar anggaran tersebut ada untuk sosialisasi Pilkada ke berbagai elemen.
Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang juga telah berkomitmen menjaga netralitas ASN-nya dengan dibuktikan melalui penandatanganan Fakta Integritas.
Bahkan dalam suatu kesempatan, Pjs Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan mengingatkan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) pegawai dilingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang untuk menjaga netralitasnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi
