SUMEDANG | ONEDIGINEWS.COM | Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang dalam kesempatan ini membahas keterkaitan dalam rangka pemenuhan ketahanan pangan terutama dari sisi pemenuhan gizi diantaranya konsumsi daging dan ikan.
” Kalau perikanan setidak-tidaknya harus mempunyai kolam, kemudian terdapat sumber air. Bahwa budi daya ikan itu tidak sebatas di kolam saja, ada juga yang menggunakan motode bioflok dan sebagainya, ” Ucap Kadis H. Nandang Suparman, S.Sos. saat di konfirmasi di ruang kerjanya. Senin (27/02/2023).
Menurutnya, bahwa hal tersebut adalah salah satu bagaimana memenuhi konsumsi masyarakat terutama dari sektor ikan itu sudah berjalan.
” Adapun keterkaitan dengan bagaimana masyarakat untuk dapat menyukai ikan (untuk di konsumsi) kan tidak semuanya suka dengan ikan, nah itu perlu sentuhan dari dinas itu sendiri,” tuturnya.
” Artinya perlu langkah- langkah khusus bagaimana caranya agar masyarakat bisa gemar makan ikan, ” lanjutnya.
Dikatakanya, secara tidak langsung pasti terjadi, bahwa program yang terjadi saat ini seperti program pembelian bantuan ikan, kemudian pengadaan bioflok dan sebagainya.
” Secara tidak langsung, sangat berdampal terhadap masyarakat. Hanya saja persoalanya antara kapasitas dari Dinas dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat itu jauh, dikarenakan anggaran yang terbatas,” terangnya.
Dan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan apa yang menjadi program pihaknya baik itu untuk budi daya ikan juga budibdaya ternak, yakni salah satunya melalui Dana Desa (DD).
” Dana Desa itu jumlahnya sekitar 8 Miliyar loh tahun ini, yang di arahkan untuk ketahan pangan,” ujarnya.
” Hampir 8 Miliyar dari 270 Desa, apalagi PIK untuk tahun 2024 terimpentalisir dari musrenbang Kecamatan itu hampir mencapai 2,4 Miliyar, datanya ada di Forum Delegasi Musrenbang (FDM),” lanjutnya.
Dijelaskanya, bahwasanya selama ini PIK di fokuskan lebih cenderung ke jalan atau ke infastruktur, akan tetapi tahun ini hampir di semua Kecamatan rata-rata 2,8 Miliyar bukan uang kecil.
” Itu se Kabupaten, tentunya per kecamatan nominalnya bervariatif untuk PIK ada yang menganggarkan 100-200 juta disesuaikan dengan kebutuhan,” tandasnya.
Ia menambahkan, keterkaitan PIK untuk tahun ini sudah final, dikarenakan musrenbang pada tahun ini untuk anggaran tahun 2024.
” Kami di Dinas sendiri di awal semester ini pun terintegrasinya rencana renstra tajun 2024-2026 dan juga rencana awal tahun 2024,” ucap Kadis Nandang.
Disampaikanya kembali, bahwa jumlah 2,8 Miliyar tersebut itu untuk PIK. Sedangkan dari Forum SKPD besar hanya saja dengan anggaranya yang terbatas, akhirnya ada beberapa yang bisa di akomodir oleh Kabupaten ada juga yang di akomodir oleh kecamatan.
Kadis Nandang berharap, apa yang kita lakukan selama ini tidak lepas dari pemikiran Pemerintah Kabupaten yang di topang oleh Dinas provinsi dan Kementerian.
” Sudah barang tentu apa yang dilakukan oleh Pemerintahan, Saya berharap banyak memberi dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (rpg)