KARAWANG– Koalisi Aksi Menyelamtkan Indonesia (KAMI) berencana menggelar deklarasi di Tugu Kebulatan Tekad ,Rengasdengklok,Karawang, besok hari mendapat penolakan dari elemen masyarakat Rengasdengklok.
“Warga Rengasdengklok disini hidup tenang dan damai. Jangan diprovokasi dengan narasi yang tidak mendasar dan murahan. Apalagi mau deklarasi di tempat yang kami banggakan. Kami jelas menolak,” ujar Asep Heri Gunawan (48), warga Desa Rengasdengklok Selatan, Selasa (29/9)
Asep berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Karawang maupun aparat kepolisian jangan sampai memberikan izin dan membiarkan terjadinya kerumunan. Terlebih di tengah tingginya angka paparan Covid-19 di Kabupaten Karawang.
“Saya justru penasaran. Judulnya menyelamatkan, tapi bagi kami ini justru memecah belah. Kondisi begini kita perlu persatuan bukan sok mau jadi penyelamat dengan memprovokasi masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan Asep, Ade Rusamsi (44), Warga Bojong Tugu 1 Desa Rangasdengklok Selatan yang juga Pengurus DPC Pejuang Siliwangi (PS) Kabupaten Karawang menyatakan, tidak ingin Tugu Rengasdengklok dijadikan lokasi memecah belah bangsa.
“Monumen Rengasdengklok adalah simbol untuk mempersatukan. Bukan untuk memecah belah. Jika tetap ngotot mau deklarasi disini, saya akan kerahkan anggota PS membentengi dan mengusir orang-orang tidak jelas ke tanah kami,” jelasnya.
Ade juga menegaskan, pihaknya merasa mendidih jika ada orang-orang tidak jelas mau numpang memprovokasi warga Rengasdengklok. Jika KAMI tetap memaksakan kehendak, maka para pejuang PS siap menghadang.
“Sekali lagi saya Ingatkan. Jangan Usik. Warga disini tidak butuh pahlawan kesiangan. Para pejuang PS saya pastikan siap menghadang jika tetap ngotot,” tutupnya.(red)
