Monday, July 7, 2025
HomeBeritaTekan Kasus TBC di Karawang, STPI Jawa Barat Bersama Dinkes Gelar Pertemuan...

Tekan Kasus TBC di Karawang, STPI Jawa Barat Bersama Dinkes Gelar Pertemuan Jejaring DPPM Optimalisasi SPM

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM |Perkembangan kasus TBC di Kabupaten Karawang ternyata semakin banyak. Per Agustus tahun 2023 saja jumlahnya menembus 100 kasus lebih. Karena itu, sebagai komunitas yang mengawal program TBC, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Jawa Barat menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menggelar pertemuan dengan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring District Public Private Mix (DPPM).

Pertemuan bertujuan untuk Optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) terkait layanan TBC Di Kabupaten Karawang dan meminta perhatian semua pihak guna melakukan kerja-kerja kolaboratif mengeliminasi (menekan) TBC.

Hal itu disampaikan Koordinator STPI Jawa Barat, Abdul Badrudin kepada wartawan, Kamis (24/8/2023), di Hotel Grand Karawang Indah, Karawang, Jawa Barat.

Menurutnya, kasus TBC di Kabupaten Karawang itu bertambah semakin banyak dari 15 sampai 20 pasien. Dan STPI menemukan dari setiap kasus baru ada sekitar 100 kasus lebih.

“jadi makin banyak gitu, tapi kalau kasusnya sudah ditemukan dan mau diobati mudah-mudahan bisa lebih di tekan lagi. Dan alhamdulillah… untuk pencapaian STPI dalam membantu Dinas Kesehatan, untuk penemuan kasus sudah 100 persen, untuk capaian investigasi lebih dari 150 persen perbulan,” ungkapnya.

Abdul pun mengungkapkan apresiasinya, karena langkah yang dibuat Kabupaten Karawang dengan membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) sangat luar biasa.

“bahkan informasi diwajibkan ditiap desa ada 2 orang kader program TBC. Tentu kita akan mensupport kegiatan kader dan kita masih punya waktu 3 tahun ke depan agar upaya pencegahan itu bisa dilakukan di tiap-tiap desa,” kata Abdul.

“semoga kasus TBC di Karawang bisa ditekan sampe Nol (0),” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dr. Yayuk Sri Rahayu mengatakan bahwa capaian penemuan penanggulangan TBC sejak tahun 2022 melebihi target.

” penemuan kasus TBC ditahun 2022 ini sampai 150%, kemudian untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan dengan indikator semua suspek infeksi TBC mencapai 100% lebih,” ucapnya.

“di tahun 2023, penemuan kasus TBC sudah 51% sampai bulan Juli artinya belum capai target, karena harusnya sudah di atas 50%. Sementara untuk diagnosis positif tinggi sudah hampir 84%, mencapai target,” tambah dr. Yayuk.

Artinya, lanjut dr. Yayuk, kinerja DPPM yang melibatkan jejaring pemerintah dan swasta yang di mana leading sektornya ada dibawah koordinasi Dinas Kesehatan dapat bekerja sebaik-baiknya.

“terbukti penemuannya bagus walaupun ada yang belum mencapai target. Kita terus akan lakukan penemuan-penemuan, diagnosis dan dipastikan diobati sampai dinyatakan sembuh. Tentunya dengan melibatkan semua pihak, baik swasta maupun pemerintah, baik dari tingkat Puskesmas, Klinik dan dokter-dokter mandiri termasuk rumah sakit,” terangnya.

Oleh sebab itu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan TB (wajib mencatat dan melaporkan kasus TBC yang ditemukan dan atau diobati sesuai format pencatatan dan pelaporan yang ditentukan.

“Alhamdulillah semua rumah sakit sudah berjaring dan melibatkan masyarakat kader. Kita pastikan diputus rantai penularannya dan dipastikan kedepan ditahun 2023 ini, kasus TBC dapat tereliminasi (menurun),” imbuh dr. Yayuk lagi.

 

Reporter : Syifa Syarifatul

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments