Cilacap – PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap memastikan supply produk bahan bakar minyak (BBM) dari kilang miliknya tetap tercukupi selama Idul Adha 1441 Hijriah. Dengan tetap menerapkan protocol Covid-19 secara ketat dalam menjalankan operasinya, kilang terbesar yang dimiliki Pertamina ini juga akan tetap menjalankan operasionalnya guna memasok berbagai kebutuhan energi, khususnya BBM bagi masyarakat.
Menurut Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV, sebagai salah satu dari 7 kilang yang dikelola Pertamina, Kilang Cilacap sangat strategis. Berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kapasitas olah crude (minyak mentah) unit pengolahan ini mencapai 348.000 barel/hari. “Atau sekitar 33,4% dari kapasitas kilang nasional,” ujarnya.
Hampir seluruh produk dihasilkan dari kilang yang beroperasi sejak 1976 ini. Mulai dari bahan bakar minyak (bbm), petrochemical dan lube base yang dijadikan bahan dasar pelumas. Untuk bbm, seluruh produk yang dijual oleh Pertamina diproduksi di unit pengolahan ini, seperti jenis gasoline (premium dan pertamax), gasoil (solar dan dexlite), avtur, LPG, hingga bahan bakar boiler & furnace serta marine fuel.
Peran Kilang Cilacap, menurut Hatim, memang terasa sangat penting bagi ketersediaan BBM di Tanah Air. Hampir sepertiga kebutuhan BBM nasional dipasok dari kilang yang mampu memproduksi Pertamax RON 92 atau setara EURO IV ini. “Khusus Pulau Jawa, Kilang Cilacap memasok 60% kebutuhan BBM-nya,” ujarnya. Tak hanya menyediakan bagi kebutuhan Propinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, produk BBM dari kilang Cilacap juga memenuhi konsumsi masyarakat Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Masih menurut Hatim, pendistribusian produk-produk BBM dari Kilang Cilacap saat ini pun tak ada kendala, baik yang dilakukan melalui jalur kapal laut atau lewat jaringan pipa. Untuk distribusi melalui jaringan pipa, produk Kilang Cilacap disalurkan melalui dua ruas yakni ke arah timur melalui ruas pipa Cilacap-Rewulu (Yogyakarta) serta ke arah barat lewat ruas Cilacap–Padalarang (Jawa Barat).
Hingga saat ini Kilang Cilacap mampu menjaga stok seluruh jenis BBM berada di angka aman. Rata-rata stok BBM yang dimiliki kilang dengan dukungan sekitar 1.500 pekerja ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di level 7 hari. “Bahkan khusus untuk jenis pertamina dex dan solar, ketahanan stoknya mencapai 11 hari,” ujar Hatim.
Adapun rincian stok premium berada di level 240 juta barel, pertamax 220 juta barel, pertadex 70 juta barel, solar 350 juta barel serta avtur di angka 165 juta barel. “Ini menjadi komitmen kami untuk selalu menjaga keamanan dan kehandalan produksi guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat,” tutup Hatim.(nan/red)