SUBANG – Onediginews.com – Dikutip dari Instagram Pemkad Subang, Bupati Subang, Haji Ruhimat, Selasa (7/72020) membuka kegiatan Rembuk Stunting secara virtual. Acara diikuti oleh Forkompinda Kabupaten Subang, Ketua TP PKK, Kecamatan, Puskesmas, RSUD, OPD terkait dan organisasi wanita.
Kepala BP4D Kabupaten Subang, Sumasna, dalam paparannya menyampaikan penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting.
Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.
Menurutnya, ada delapan tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting :
Aksi #1 Melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
Aksi #2 Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
Aksi #3 Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota.
Aksi #4 Memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi.
Aksi #5 Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.
Aksi #6 Meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten/kota.
Aksi #7 Melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting kabupaten/kota.
Aksi #8 Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.
Bupati Subang Kang Jimat menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan rembuk stunting dengan metode virtual.
“Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian penting dari aksi percepatan penurunan stunting dari 8 aksi yang tidak boleh terlewatkan,” ujar Kang Jimat.
Dikatakan Kang Jimat, rembuk stunting merupakan sebuah wadah musyawarah semua pihak dalam rangka menurunkan prevalensi dan intervensi penanganan stunting. (red)