KARAWANG – Onediginews.com – Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia, pengertian itu jelas namun terkadang nasib TKW tidak jelas.
Kabar duka kembali datang dari buruh migran yang bekerja di Arab Saudi. Kali ini menimpa warga asal Dusun Ciwaru I, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Fadilah Bandi Amir. Tenaga kerja wanita itu dikabarkan meninggal dunia di Damam, Arab Saudi.
Namun pihak keluarga korban masih meyakini bahwa anak pertamanya itu masih dalam keadaan hidup.
Menurut Ursih (43) ibu Fadilah Bandi Amir, pihak keluarga sudah menerima kabar duka Fadilah yang meninggal dunia satu minggu setelah lebaran dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Tapi dia masih belum percaya dengan kabar duka itu, karena tidak dilengkapi dokumen lengkap seperti foto atau gambar jenazah bahwa anaknya itu benar-benar meninggal dunia. “Yakin anak saya masih hidup, dia gak punya keluhan sakit cuma majikanya emang aga koret (pelit), suka ngasih makanan basi sama dia (Fadilah),” jelasnya, Minggu (7/6).
Ia melanjutkan, terakhir komunikasi dengan Fadilah saat bulan puasa, dan tiba-tiba setelah lebaran ada kabar bahwa anaknya sudah meninggal dunia. “Meninggalnya di rumah sakit kata surat itu. Penyebabnya, katanya dia (Fadilah) jatuh bunuh diri dari lantai 17,” ungkapnya.
Ursih menambahkan, Fadilah bekerja di Damam, Arab Saudi sudah 15 bulan dan disponsori oleh warga Bolang, Kecamatan Tirtajaya. Tapi kabar duka tersebut diterima langsung dari pihak KBRI.
Sopiah (40) keluarga Fadilah meminta kejelasan dari pemerintah terkait kabar buruk tersebut. Pasalnya sampai sekarang pihak keluarga belum dapat meyakini bahwa keponakannya itu meninggal dunia. “Keluarga tidak dikasih data (lengkap), gambar gak dapat, hanya informasi di surat itu,” katanya.
Kepala Desa Srikamulyan Kecamatan Tirtajaya Halim mengaku sudah melakukan upaya koordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang maupun instansi terkait untuk kejelasan informasi Fadilah yang diduga meninggal di Arab Saudi. “Waktu pemberangkatan (Fadilah) itu kami nanya ke pihak suami korban katanya ada izin, cuma kita kan namanya sudah hampir 16 bulan tidak ingat siapa yang menandatangani (surat mengetahui) dari pihak desa,” pungkasnya. (red)