Oleh karena itu Lembaga Sertifikasi Profesi Mapelkindo dari BNSP mengadakan Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Metodologi Instruktur Batch 4. Pada tanggal 04 Desember 2021 yang bertempat di Front One Akshaya Hotel Karawang. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan Prosedur Kesehatan (Prokes).
Pada kegiatan tersebut diikuti oleh 31 orang Asesi (Peserta Sertifikasi), yang terdiri dari : 2 orang akademisi di perguruan tinggi vokasi, 2 orang dari asosiasi Pelatih Kecantikan , 2 orang Dosen Vokasi Unsika dari Fakultas Teknik, 1 orang akademisi senior pelatih bidang perpajakan, 5 orang instruktur pada unit pelatihan kerja perusahaan manufaktur, 7 orang dari para pelatih LPK Pemagangan yg mengirim Pemagang ke negara Jepang, 2 orang dari LPK Pemagangan Dalam Negeri, 4 orang dari perusahaan jasa Security anggota Asosiasi Jasa Pengamanan, 3 orang pelatih UMKM untuk program Scale Up UMKM Indonesia, 2 orang pelatih LPK bahasa Inggris, 1 orang pelatih Sepakbola.
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Metodologi Instruktur Batch 4, terdiri dari 5 standar kompetensi kerja nasional (SKKNI). Maksud Kegiatan Sertifikasi tersebut yaitu meningkatkan populasi instruktur Nasional yg diakui oleh negara di Kabupaten Karawang.
Adapun tujuan Kegiatan Sertifikasi adalah Negara menjamin kualitas para instruktur yg tersertifikasi karena dalam proses sertifikasi ini semua peserta diuji keahlian dan kompetensi metodologinya dalam menyajikan pelatihan kepada para peserta pelatihan.
Tujuan yg paling esensial dari skema sertifikasi Instruktur ini adalah para instruktur selain memiliki kompetensi melatih dengan metodologi yang baik instruktur juga memahami betul arti pentingnya melatih Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada setiap kegiatan pelatihan.
Ini Daftar Unit Kompetensi sesuai kemasan:
1. | KKK.00.02.012.01 | Menerapkan Prinsip Kesehatan Kerja untuk Mengendalikan Risiko K3 |
2. | N.821100.028.02 | Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi |
3. | PAR.JK02.009.01 | Melakukan Presentasi |
4. | P.854900.011.01 | Menyusun Program Pelatihan |
5. | P.854900.012.01 | Menyusun Modul Pelatihan Kerja |
6. | P.854900.013.01 | Mendesain Media Pembelajaran |
7. | P.854900.014.01 | Mendesain Pembelajaran yang Inovatif untuk Suatu Program Pelatihan |
8. | P.854900.015.01 | Mendesain Lingkungan Kerja Virtual |
9. | P.854900.016.01 | Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan |
10. | P.854900.017.01 | Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face To Face) |
11. | P.854900.022.01 | Melakukan Tindakan Korektif Pelaksanaan Pelatihan |
12. | P.854900.040.01 | Mengorganisasikan Asesmen |
13. | P.854900.042.01 | Mengases Kompetensi |
14. | P.854900.046.01 | Memberikan Kontribusi dalam Pelaksanaan Asesmen |
Dalam kegiatan tersebut, Ade Hasan, C.I. dari IMTC (Industrial Manpower Training Consultant) mengatakan bahwa bagi masyarakat sertifikasi ini membawa dampak luas dan instruktur yang berkualitas.
“Sertifikasi ini memberikan dampak yang luas bagi masyarakat peserta pelatihan, karena pelatihan yang dilakukan oleh instruktur tersertifikasi sudah diakui kwalitasnya oleh negara. Karenanya instruktur tersertifikasi sudah pasti memberikan pelatihannya dengan penguasaan materi dan metodologi yg sesuai SKKNI,”jelasnya.
“Ke depannya, semua jenis pelatihan akan diakui oleh masyarakat sebagai pelatihan yang berkualitas apabila pelatihan tersebut dilatih oleh instruktur tersertifikasi,”pungkasnya.
Salah seorang peserta, Muhtar Somantri dari LPK Gokko Mirai Anggota Asosiasi Jasa Pengamanan, mengungkapkan bahwa sertifikasi ini sangat penting dan dapat menghasilkan output pelatihan yang baik.
“Sertifikasi Profesi skema Instruktur Metodologi ini sangat penting bagi setiap Instruktur di Indonesia. Hal ini harus diikuti oleh semua instansi yang di dalamnya terdapat pegawainya bertugas sebagai instruktur,”ungkapnya.
“Sertifikasi Skema instruktur ini dapat menjamin bahwa Instruktur memiliki kompetensi utama menyusun metodologi pelatihan yang sesuai standar Pelatihan Nasional. Dengan begitu, instansi penyelenggara pelatihan memberi jaminan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh instruktur tersertifikasi benar-benar dapat menghasilkan output pelatihan yang baik,”jelasnya. (Red.)