KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Oknum anggota petugas sosial masyarakat (PSM) Desa Kampung sawah Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga melakukan pungutan liar (Pungli) dengan dalih membantu warga yang sedang dirawat usai persalinan.
Oknum PSM berinisial U tersebut, diduga memungut untuk pembuatan BPJS Kesehatan sebesar Rp 800.000,- .
Ironisnya, BPJS Kesehatan yang dijanjikan tak kunjung selesai .
Sebagaimana diungkapkan oleh, Rosi (42 tahun) warga Dusun Pulo Harapan, RT 07 RW 02, Desa Kampung Sawah, menuturkan terkait pembuatan BPJS Kesehatan kepada U dan diminta biaya Rp. 800 ribu.
Menurut Rosi, dirinya bersedia membayar Rp. 800 ribu kepada U, karena membutuhkan BPJS Kesehatan untuk membantu meringankan biaya persalinan.
Malang bagi Rosi, setelah diberikan uang tersebut, berbulan bulan hingga saat ini, BPJS Kesehatan yang dimaksud belum jadi .
“Saat itu anak saya membutuhkan BPJS , oleh PSM diminta uang Rp. 800 ribu , berapapun biayanya saya sanggupi, asalkan benar diurus ,tapi kenyataan sudah berbulan -bulan tidak ada kejelasan” ujar Rosi dengan nada kesal, saat ditemui onediginews.com, pada Rabu (21/2/2024) kemarin.
“Iya, kalau memang tidak bisa , kembalikan saja uang yang telah diberikan sebesar Rp. 800 ribu , ini surat tidak ada uang pun tidak dikembalikan,” lirihnya.
Terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jayakerta, Amung membantah jika untuk pembuatan BPJS Kesehatan masyarakat harus membayar.
Ia pun sudah menegur oknum PSM yanh dimaksud dan meminta dirinya mengembalikan uang tersebut.
“Saya terus terang baru tahu kemarin berita itu, dan kebetulan posisi saya sedang berada di rumah Ketua RW Puloharapan, kebetulan rumah yang membuat BPJS itu tidak jauh dan bahkan warganya Pak Ketua RW dan.. Alhamdulillah, saya bisa langsung ketemu sama orang tua yang membuat BPJS. Setelah mdapat info, kami langsung cek di Edabu BPJS Kesehehatan oleh operator SIKS-NG Desa Kampungsawah,” jelas Amung.
” Sepengetahuan saya membuat BPJS Kesehatan tidak ada pungutan. Dan PSM-nya sudah saya tegur, uangnya pun sudah saya suruh kembalikan,” pungkasnya. (Bambang)
