MAJALENGKA – Sempat tak terjamah dan kehilangan pengunjung wisatawan saat pandemi Corona, kini objek wisata paralayang di puncak Gunung Panten Majalengka, kembali bergairah. Objek wisata yang sedianya untuk para atlet paralayang berlatih itu, kini kembali dibanjiri wisatawan.
Pantauan media ini, ratusan wisatwan yang datang secara berkelompok, tampak memadati area-area yang ada di objek wisata tersebut. Tak hanya untuk berparalayang, mereka juga sengaja datang untuk menikmati udara dan pemandangan di lokasi itu.
Objek wisata yang berlokasi di Desa Munjul Kecamatan/Kabupaten Majalengka ini memang sempat menjadi salah satu primadona. Bukan hanya wisatawan lokal, melainkan banyak juga yang datang dari luar kota, bahkan mancanegara.
Semula, objek wisata ini ditemukan oleh seorang atlet paralayang nasional, pada 10 tahun lalu. Karena lokasi dan pemandangannya begitu indah dan banyak dikunjungi wisatawan, kemudian objek wisata ini pengelolaannya diambil alih pemkab setempat.
Di lokasi ini, alias di puncak Gunung Panten, kita bisa melihat seluruh kawasan Majalengka dengan udara segat
sambil menikmati hidangan makanan dan minuman di sebuah cafe dengan tempat duduk didesain khusus melihat langsung ke alam terbuka.
Tak hanya itu, untuk para wisatawan yang ingin bermalam, disini juga tersedia penginapan, dengan harga kamar permalam antara Rp 450 ribu – Rp 500 ribu.
“Alhamdulillah, setelah dicabutnya PSBB dan diberlakukannya pola AKB atau new normal, sedikit-sedikit wisatawan mulai berdatangan kembali,” ujar Pengelola Bukit Paralayang, Eka,Minggu (2/8)
Objek wisata tersebut, kata dia, mulai dikelola Pemkab Majalengka pada tahun 2010. Pengelolaan dilakukan Pemkab, kata dia, karena lahan tersebut merupakan aset milik Pemkab.
Keramaian di objek wisata ini, kata Eka, mulai ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu kian ramai wisatawan. (bay/red)